6 Buah Hasil Rekayasa Genetika
Untuk rekayasa pada tumbuhan, atau tanaman penghasil buah, tujuannya untuk meningkatkan produksi, dan mutu produksi, agar tahan lama, meningkatkan kandungan gizi, tahan terhadap serangan hama, dan penyakit tertentu.
Baca Juga
1. Tomat Ungu
Tomat dikenal tidak bisa tahan lama. Karena mudah membusuk, ibu rumah tangga tak berani menyimpan tomat dalam jumlah banyak. Namun setelah mengalami rekayasa genetika, tomat bisa berumur lebih panjang dengan warna yang tidak lagi merah, melainkan ungu. Kelebihannya selain lebih tahan lama dari asalnya 21 hari menjadi 48 hari, juga memiliki kandungan nutrisi lebih baik. Salah satunya karena kandungan anthocyanin yang terkandung dalam tomat.
Professor, Cathie Martin dari The John Innes Centre Inggris, mengatakan, peneliti telah berhasil menemukan tomat dengan varietas lebih kaya rasa dan tahan lama dari hasil rekayasa genetika tersebut.
2. Grapple
Grapple merupakan hasil rekayasa antara apel dan anggur. Buah ini masih berbentuk apel, namun memiliki tekstur seperti anggur. Sedangkan rasanya merupakan campuran dari rasa kedua buah. Setelah mengalami rekayasa genetika, keunggulan dari grapple tidak hanya memiliki rasa baru, tapi kandungan nutrisi yang ada di dalamnya juga mengalami peningkatan. Grapple memiliki dosis vitamin c sangat tinggi, melebihi kandungan yang dimiliki apel dan anggur.
Namun dalam merekayasa genetika, untuk menghasilkan grapple tidak bisa dilakukan sembarangan. Untuk buah apel merupakan pilihan dengan kualitas yang cukup baik. Sementara anggur dipilih jenis tertentu, disesuaikan dengan rasa yang akan dihasilkan. Gen anggur yang dimasukkan pada apel akan sangat berpengaruh kuat terhadap rasa yang dihasilkan.
3. Pluots
Pluots merupakan buah hasil rekayasa genetika dari buah plum dan apricot. Pliots sering juga disebut buah telur dinosaurus. Pluots terkenal dengan rasanya yang sangat manis dan juga memiliki tekstur kulit yang lembut. Kelebihan dari pluots, selain memiliki rasa manis, dan kandungan vitamin c tinggi, serta mengandung lycopene yang antioksidan, anthocyanins, potassium, dan lutein, juga dikenal sebagai buah yang tidak memiliki natrium, zat yang bisa meningkatkan kadar kolesterol. Karena itulah pluots dianggap sebagai buah sehat, tidak memiliki efek negatif bagi siapa saja yang mengkonsumsinya.
4. Cucamelon
Cucamelon merupakan buah hasil rekayasa yang sungguh luar biasa, karena melibatkan tiga jenis buah, semangka, mentimun dan jeruk nipis. Ukuran buah seperti anggur, namun terlihat seperti semangka mini, dan rasanya seperti mentimun dan jeruk nipis. Tanaman penghasil cucamelon bisa dikembangkan dengan mudah. Bahkan bisa ditanam dalam pot dan di luar ruangan. Kelebihan dari cucamelon sangat kebal terhadap hama, tahan kering. Tanaman buah ini berasal dari Meksiko, dan sudah ada sejak berabad-abad. Cucamelon bisa dikonsumsi dalam berbagai cara, baik dikonsumsi langsung, dicampur salad, atau dicampur sebagai bahan koktail.
5. Peacotum
Buah hasil rekayasa yang satu ini juga perpaduan dari tiga jenis buah, peach, apricot, dan plum. Sepintas buah yang dinamai peacotum ini jika dilihat dari luar seperti tomat. Namun jika dibelah buah ini lebih menyerupai plum. Sedangkan tekstur dari buah ini menyerupai apricot. Peacotum kini menjadi buah yang cukup digemari di Amerika, karena rasa manisnya dan dikembangkan secara komersial oleh sebuah perusahaan dan diberi label nectacotum.
Peacotum memiliki kadar terpenoid lebih tinggi yang berguna sebagai antimikroial, pestisidal dan antifungal, sehingga buah ini memiliki daya tahun lebih lama. Bahkan kini peacotum tengah dikembangkan lebih jauh lagi, karena antioksidannya sangat besar. Yang utama cara penanaman dan pengolahannya terbilang mudah dan cepat menghasilkan.
6. Lematos
Rekayasa genetika terhadap tomat, sehingga memiliki aroma buah lemon dan bunga mawar ini dinamai lematos. Tomat trensgenik ini mengubah gen basil jeruk, ocimum basilicum, menjadi enzim pembuat aroma baru, yakni geraniol synthase. Lematos memiliki warna merah muda yang dipengaruhi setengah lycopen. Sedangkan tomat konvensional mengandung lycopen seluruhnya. Untuk mengimbangi kadar rendah dari lycopen, lematos memiliki kadar terpenoid lebih tinggi yang berguna sebagai antimikroial, pestisidal dan antifungal, sehingga lematos memiliki daya tahun lebih lama.
Walaupun memiliki kandungan hampir sama dengan buah alami, para peneliti meminta tetap harus hati-hati mengkonsumsi lematos, karena masih terdapat beberapa kandungan yang bisa berbahaya bagi kesehatan. Apalagi para peneliti sebelumnya melakukan percobaan ini untuk mengetahui apakah, tomat bisa memiliki rasa lemon atau tidak.
Komentar
Posting Komentar