Burung Langka di Indonesia
Burungnya.com
– Daftar kelam hewan-hewan langka semakin bertambah jumlahnya. Menurut
laporan (IUCN) International Union for Conservation of Nature pada tahun
2013, terdapat sekitar 21.286 jenis hewan di dunia yang terancam punah.
Sebanyak 1.206 jenis hewan dari total tersebut merupakan hewan yang
terancam punah di Indonesia.
Itu jumlah keseluruhan hewan yang terancam punah di Indonesia dan mungkin sekarang jumlahnya sudah bertambah. Dari ribuan jumlah hewan langka atau terancam punah, terdapat 121 jenis burung di Indonesia yang juga mengalami ancaman kepunahan.
Beberapa jenis burung di Indonesia menjadi langka karena sedikit demi
sedikit jumlahnya mulai berkurang. Hal ini tidak lain karena banyaknya
burung yang ditangkap kemudian diselundupkan untuk dijual ke luar negeri
dan juga kerusakan habitat hutan akibat penebangan hutan serta
pembakaran hutan.
Jika nanti tak ada lagi burung-burung di Indonesia, apakah ekosistem lingkungan akan terganggu? Tentu hal tersebut bisa saja terjadi, tapi kepunahan burung-burung di Indonesia bisa dihindari dengan konservasi burung, ternak burung, dan penangkaran burung. Maka dari itu, mulai dari sekarang sebaiknya Anda tidak menangkap burung di alam liar lagi.
Lebih baik, kalian mulai melestarikan burung-burung di Indonesia dengan cara beternak atau menangkar burung. Selain dapat melestarikan burung, beternak burung juga bisa menambah penghasilan.
Berikut beberapa jenis burung langka di Indonesia yang terancam punah.
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan burung endemik pulau Bali dan dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali.
Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon yang diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor.
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan burung yang ditetapkan sebagai maskot satwa langka di Indonesia sejak tahun 1992.
Merak Hijau (Pavo muticus) merupakan burung yang dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List.
Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri) adalah burung yang memiliki status konservasi EN (endangered) atau terancam punah oleh IUCN red list.
Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) adalah burung yang dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN Red List.
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) merupakan burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
Gosong Maluku (Eulipoa wallacei) adalah burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) adalah burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
Mentok Rimba (Cairina scutulata) merupakan salah satu burung air yang paling langka di dunia karena jumlahnya tinggal 800 ekor.
Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra) merupakan salah satu burung asli Indonesia yang dikategorikan burung langka dan terancam punah oleh IUCN.
Kuau Raja (Argusianus argus) adalah burung langka yang masuk dalam kategori hampir terancam punah di IUCN.
Kehicap Boano (Monarcha boanensis) adalah burung yang hanya ditemukan di pulau Boano, Maluku. IUCN memasukkan burung Kehicap Boano dalam kategori kritis atau sangat terancam punah karena jumlah populasinya tinggal sekitar 200 ekor saja.
Punai Timor (Treron psittacea) merupakan burung yang dimasukkan dalam kategori terancam punah oleh IUCN. Bahkan, menurut Birdlife.org jumlah burung Punai Timor menunjukkan penurunan di pulau Timor dan sekarang jumlahnya tak lebih dari 200 ekor.
Pleci atau Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) adalah burung langka yang masuk dalam kategori sangat terancam punah di IUCN karena jumlahnya diperkirakan tinggal 50 ekor saja.
Gagak Banggai (Corvus unicolor) adalah burung yang dikategorikan sangat terancam punah oleh IUCN.
Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) merupakan burung endemik dari Sumatera yang jumlahnya tak lebih dari 300 ekor. Dulu, burung Tokhtor Sumatera pernah dinyatakan punah pada tahun 1916, namun muncul kembali pada 1997. Oleh karena itu, saat ini status burung Tokhtor Sumatera sangat terancam punah.
Trulek Jawa (Vanellus macropterus) adalah burung paling langka di Pulau Jawa. Bahkan, IUCN sempat menyatakan bahwa burung Trulek Jawa sudah punah pada tahun 1994, tapi di tahun 2000 pernyataan tersebut direvisi menjadi sangat terancam punah. Nyatanya, sampai sekarang burung Trulek Jawa sangat sulit ditemukan di manapun, mungkin burung ini sudah benar-benar punah dari muka bumi.
Sikatan Aceh (Cyornis ruckii) merupakan burung yang ditemukan oleh M. Ruck pada tahun 1917. Namun, sampai saat ini burung Sikatan Aceh tidak pernah ditemukan keberadaannya. IUCN langsung menyatakan bahwa status burung Sikatan Aceh sangat terancam punah.
Cenderawasih Biru (Paradisaea rudolphi) adalah jenis burung langka dari Papua yang dinyatakan rentan oleh IUCN Red List.
Demikian beberapa jenis burung langka di Indonesia yang terancam punah. Semoga kita sebagai pecinta burung bisa menjaga burung-burung asli Indonesia agar tidak cepat punah.
Itu jumlah keseluruhan hewan yang terancam punah di Indonesia dan mungkin sekarang jumlahnya sudah bertambah. Dari ribuan jumlah hewan langka atau terancam punah, terdapat 121 jenis burung di Indonesia yang juga mengalami ancaman kepunahan.
Jika nanti tak ada lagi burung-burung di Indonesia, apakah ekosistem lingkungan akan terganggu? Tentu hal tersebut bisa saja terjadi, tapi kepunahan burung-burung di Indonesia bisa dihindari dengan konservasi burung, ternak burung, dan penangkaran burung. Maka dari itu, mulai dari sekarang sebaiknya Anda tidak menangkap burung di alam liar lagi.
Lebih baik, kalian mulai melestarikan burung-burung di Indonesia dengan cara beternak atau menangkar burung. Selain dapat melestarikan burung, beternak burung juga bisa menambah penghasilan.
Berikut beberapa jenis burung langka di Indonesia yang terancam punah.
1. Jalak Bali
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) merupakan burung endemik pulau Bali dan dinobatkan sebagai lambang fauna provinsi Bali.
2. Maleo Senkawor
Maleo Senkawor (Macrocephalon maleo) merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal Macrocephalon yang diperkirakan jumlahnya kurang dari 10.000 ekor.
3. Elang Jawa
Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan burung yang ditetapkan sebagai maskot satwa langka di Indonesia sejak tahun 1992.
4. Merak Hijau
Merak Hijau (Pavo muticus) merupakan burung yang dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List.
5. Kuau Kerdil Kalimantan
Kuau Kerdil Kalimantan (Polyplectron schleiermacheri) adalah burung yang memiliki status konservasi EN (endangered) atau terancam punah oleh IUCN red list.
6. Kakatua Kecil Jambul Kuning
Kakatua Kecil Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) adalah burung yang dievaluasikan sebagai kritis di dalam IUCN Red List.
7. Kasuari Gelambir Ganda
Kasuari Gelambir Ganda (Casuarius casuarius) merupakan burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
8. Gosong Maluku
Gosong Maluku (Eulipoa wallacei) adalah burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
9. Bangau Tongtong
Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus) adalah burung yang dievaluasikan sebagai rentan (vulnerable, VU) di dalam IUCN Red List.
10. Mentok Rimba
Mentok Rimba (Cairina scutulata) merupakan salah satu burung air yang paling langka di dunia karena jumlahnya tinggal 800 ekor.
11. Cenderawasih Merah
Cenderawasih Merah (Paradisaea rubra) merupakan salah satu burung asli Indonesia yang dikategorikan burung langka dan terancam punah oleh IUCN.
12. Kuau Raja
Kuau Raja (Argusianus argus) adalah burung langka yang masuk dalam kategori hampir terancam punah di IUCN.
13. Kehicap Boano
Kehicap Boano (Monarcha boanensis) adalah burung yang hanya ditemukan di pulau Boano, Maluku. IUCN memasukkan burung Kehicap Boano dalam kategori kritis atau sangat terancam punah karena jumlah populasinya tinggal sekitar 200 ekor saja.
14. Punai Timor
Punai Timor (Treron psittacea) merupakan burung yang dimasukkan dalam kategori terancam punah oleh IUCN. Bahkan, menurut Birdlife.org jumlah burung Punai Timor menunjukkan penurunan di pulau Timor dan sekarang jumlahnya tak lebih dari 200 ekor.
15. Pleci atau Kacamata Sangihe
Pleci atau Kacamata Sangihe (Zosterops nehrkorni) adalah burung langka yang masuk dalam kategori sangat terancam punah di IUCN karena jumlahnya diperkirakan tinggal 50 ekor saja.
16. Gagak Banggai
Gagak Banggai (Corvus unicolor) adalah burung yang dikategorikan sangat terancam punah oleh IUCN.
17. Tokhtor Sumatera
Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis) merupakan burung endemik dari Sumatera yang jumlahnya tak lebih dari 300 ekor. Dulu, burung Tokhtor Sumatera pernah dinyatakan punah pada tahun 1916, namun muncul kembali pada 1997. Oleh karena itu, saat ini status burung Tokhtor Sumatera sangat terancam punah.
18. Trulek Jawa
Trulek Jawa (Vanellus macropterus) adalah burung paling langka di Pulau Jawa. Bahkan, IUCN sempat menyatakan bahwa burung Trulek Jawa sudah punah pada tahun 1994, tapi di tahun 2000 pernyataan tersebut direvisi menjadi sangat terancam punah. Nyatanya, sampai sekarang burung Trulek Jawa sangat sulit ditemukan di manapun, mungkin burung ini sudah benar-benar punah dari muka bumi.
19. Sikatan Aceh
Sikatan Aceh (Cyornis ruckii) merupakan burung yang ditemukan oleh M. Ruck pada tahun 1917. Namun, sampai saat ini burung Sikatan Aceh tidak pernah ditemukan keberadaannya. IUCN langsung menyatakan bahwa status burung Sikatan Aceh sangat terancam punah.
20. Cenderawasih Biru
Cenderawasih Biru (Paradisaea rudolphi) adalah jenis burung langka dari Papua yang dinyatakan rentan oleh IUCN Red List.
Demikian beberapa jenis burung langka di Indonesia yang terancam punah. Semoga kita sebagai pecinta burung bisa menjaga burung-burung asli Indonesia agar tidak cepat punah.
Komentar
Posting Komentar